akmani legian hotel

akmanilegian.com

Sabtu, 11 April 2015

#JaenIdupDiBali : lho, Tuhan itu ada berapa?


Akhir-akhir ini banyak sekali pelecehan-pelecehan yang terjadi mengenai keyakinan seseorang, misalnya saja di facebooktwitter atau yang lainnya. Yang menjadi topik hangatnya adalah mengenai keyakinan seseorang terhadap Tuhannya masing-masing. Memangnya Tuhan itu ada berapa?


Pada dasarnya semua agama mengajarkan mengenai hal ini: Tuhan adalah segala-galanya, Tuhan adalah pencipta alam semesta ini, Tuhan adalah pengatur takdir seseorang,  Tuhan adalah Yang Maha ESA. Pada dasarnya di Indonesia sendiri sudah disepakati bahwa Tuhan hanya ada SATU, dalam butir kelima yang menjadi sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Tapi mengapa perdebatan mengenai Tuhan masih saja terjadi?
Yang menyebabkannya adalah Bahasa, di mana orang Hindu menyebut Tuhannya dengan Sang Hyang Widhi, Umat Islam menyebut Tuhannya dengan nama Allah, Yahudi menyebutnya dengan nama Yahweh, orang Sunda menyebutnnya Gusti, dan seribu sebutan untuk Tuhan lainnya. Jadi orang yang memiliki akal yang berpendapat bahwa walaupun agama kita berbeda tapi Tuhan tetap ada satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa, tapi bahasanya saja yang bebeda.

Jika belum percaya bahwa Tuhan hanya ada satu saya berikan sebuah contoh kecil :
Bagus memiliki seorang pacar yang bernama Dina. Terkadang Bagus memanggil pacarnya dengan sebutan sayang, terkadang Dina, Cinta, kadang honey atau apalah itu. Tapi orang yang dipanggil Bagus itu tetaplah satu, yaitu Dina pacarnya sendiri. Sama juga dengan Tuhan, beliau memilki banyak nama namun intinya adalah Tuhan itu sendiri.
A: "menurut saya Tuhan itu ada banyak, karena saya meyakini Tuhan itu ada di Arasy, yaitu bersinggasana di langit ke 7."
B: "Kalau saya percaya bahwa Tuhan itu ada didalam hati saya."
Jadi apa Tuhan itu berbeda?
Tidak, Tuhan itu memeng tetap ada satu. Simak contoh percakapan berikut
Setrika: Listrik itu adalah panas, buktinya ketika aku dialiri listrik aku menjadi panas.
Kulkas: Tidak listirk itu adalah dingin, buktinya aku saja menjadi dingin saat dialiri listrik.
Lampu: Kalian semua itu salah, listrik itu adalah cahaya, karena jika aku dialiri listri maka aku akan bercahaya.
Kipas angin: Tidak, listrik itu adalah angin, karena jika aku tanpa listrik maka aku tidak akan dapat mengeluarkan angin.
(lalu datanglah seorang pakar listrik)
Pakar: kalian semua itu benar, listrik adalah apa yang kalian rasakan. Pada dasranya listrik adalah satu hal yang sama yaitu sebuah aliran elektrolit yang dapat menghidupkan kalian semuanya.
Sama halnya dengan Tuhan, di mana pun anda mempercayai mengenai Tuhan semua itu benar karena Tuhan itu ada dimana-mana, tergantung dengan kepercayaan kita masing masing. Jadi Tuhan itu cuma ada satu namun berbeda cara menyebutkannya saja.
Jadi, apa masih zaman untuk berdebat mengenai Tuhan itu ada berapa? Sedangkan sudah jelas-jelas dalam Pancasila disebutkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sekarang itu zamannya untuk saling bersatu untuk melawan tantangan hidup yang semakin  sulit bukannya untuk saling berpecah belah seperti ini.
Ingatlah, jika kamu menghina Tuhan Agama lain sama artinya kamu menghina Tuhan mu sendiri.

Ditulis oleh : Dewa Made Cakrabuana Aristokra

Tidak ada komentar :

Posting Komentar