akmani legian hotel

akmanilegian.com

Jumat, 03 April 2015

#JaenIdupDiBali : "Belajar" Menjadi Supporter


Bali United Pusam, adalah nama klub sepakbola baru yang kini menjadi kebanggan publik Bali. Klub ini akan berlaga di ISL (Indonesia Super League). Sudah lama sekali masyarakat Bali merindukan euphoria kegembiraan menonton pertandingan sepakbola berskala nasional. Ini juga merupakan salah satu ajang untuk memperkenalkan Bali di mata nasional maupun nternasional melalui ajang olahraga, yaitu sepakbola.



Percakapan tempo hari :
Baju Biru : Bli, mau ke stadion ya? Arah stadion dimana ya? Saya mau nonton Bali United vs Arema Cronus.
Baju Merah : Wah Kebetulan bro, saya memang mau ke stadion, kalau dari Denpasar sini agak jauh memang, mari ikuti saya sampai di stadion.
Percakapan kecil tempo hari ini memberikan pelajaran bahwa kita sebagai supporter haruslah menjadi “supporter” yang seutuhnya, mendukung tim kesayangan menang ataupun kalah. Keakraban antar supporter pun harus dijaga agar tidak terjadi bentrok ataupun hal lain yang merugikan.
Ini adalah pembelajaran bagi masyakarat Bali, yang masih awam tentang sepakbola, dibandingkan daerah lainnya. Kecenderungan mendukung klub sepakbola idaman “Fans Fanatik” atau “Garis Keras” tentu boleh boleh saja, tapi yang terpenting adalah bagaimana tetap menjaga suasana tetap kondusif. Hal ini bukan hanya tanggung jawab pihak keamanan, namun ini tanggung jawab kita bersama.
Cerminkanlah orang Bali yang benar benar “Bali”, yang cinta damai. Jangan menjadi provokator dan berperilaku arogan. Semua orang pasti ingin dihormati, termasuk juga supporter tim tamu. Mari kita rangkul bersama sama dan menyaksikan pertandingan sepakbola yang menghibur.
Sempat terjadi insiden kecil saat pertandingan Bali Island Cup yaitu kala Bali United Pusam vs Arema Cronus Sabtu 14 Maret 2015 lalu. Pertandingan sempat terhenti beberapa menit akibat petasan dan asap yang mengepul di stadion. Sempat pula ada teriakan “kampungan…!” dari supporter tuan rumah. Hal ini tentu sangat mengecewakan, sejujurnya kami sangat kecewa dengan insiden tersebut. Seharusnya siapapun lawannya dan apapun hasilnya di lapangan, hal tersebut tidak boleh terulang lagi. Bukankah kita semua sudah berjanji untuk menjaga perdamaian baik di dalam maupun di luar lapangan.
Buat saudara saudaraku yang ingin berkunjung ke Bali dan mendukung klub kesayangan, kami mohon tetap menjaga situasi agar kondusif. Dalam hal supporter bola mungkin kami bisa dibilang masih seumur jagung, tapi kami ingin belajar untuk menjadi supporter yang “besar”. Mari bersama sama menjadi penggemar sepakbola yang “dewasa “ dan legowo menerima apapun hasil pertandingan.
.
.
.
.
.
.
ditulis oleh :Dewa Made Cakrabuana Aristokra


Tidak ada komentar :

Posting Komentar